Cerita unik ini datang dari dua sejoli muda bernama Natta Reza dan Wardah Maulina. Mereka hanya butuh waktu 3 jam untuk memutuskan menikah. Bagaimana kisah awalnya? Keduanya mulai saling mengenal melalui media sosial Instagram. Millenial banget ya? Berawal dari rasa penasaran Wardah saat melihat postingan Natta di galeri eksplor IGnya yang tak sengaja ia temukan. Mulanya Wardah hanya tertarik perihal konten yang Natta upload di akunnya soal kebaikan. Beberapa konten itu mendapat like dari Wardah.
Mengetahui postingannya mendapat tanda suka dari perempuan berniqab ini, Natta tak segan mengirim pesan via DM (Direct Message) IGnya. Isi pesan itu singkat hanya “Assalamu’alaikum”, meski tak langsung dibalas namun pesan tersebut dijawab oleh Wardah dengan jawaban singkat. Tak ada kecentilan, tak menampilkan aurat, dan tak neko-neko.
Nah, dari kesan yang ditampilkan Wardah inilah Natta semakin merasa yakin akan niatnya memilih ia sebagai pelengkap separuh agamanya. Baginya, akhlak adalah hal utama yang perlu diperhatikan ketika memilih pasangan karena ialah yang nantinya akan menemaninya ke depan, yang juga akan mengasuh dan mendidik anak-anaknya. Harta dan kecantikan bukan lagi fokusnya.
Melalui direct message IG pulalah ia mengutarakan niat baiknya untuk meminang Wardah menjadi istrinya. Secara detail tanpa melebih-lebihkan ia kirimkan profil lengkapnya kepada Wardah. Ia juga menekankan keseriusannya dengan meminta Wardah untuk memusyawarahkan penawarannya kepada kelurga, meminta ia untuk tidak takut akan niatnya serta memberi waktu (3 hari) untuk berembug dan istikharah.
Komunikasi berlanjut via aplikasi line, meskipun dalam jarak 3 hari tersebut mereka tak menjalin komunikasi sama sekali. Awalnya Wardah terkejut dan tak yakin akan niatan Natta. Bagaimana bisa ia seyakin itu, sementara ia sama sekali belum pernah melihat wajahnya, belum pernah juga mendengar suaranya dan tidak mengenal keluarganya. Jawaban Natta hanya “Allah kuasa”.
Akhirnya, di hari ketiga Natta berkunjung ke menemui Wardah di Bandung dan meminta izin Abi Wardah untuk meminang (melalui telepon). Semua berjalan mulus, tak ada tolakan. Abinya hanya menyuguhkan satu syarat yaitu meminta Natta untuk melihat dulu wajah sang anak agar lebih mantap.
Tepatnya tanggal 17 Januari, Natta melamar Wardah meski dengan cara sederhana, dengan membawa cincin hadiah dari managernya, dan hantaran-hantaran sumbangan dari kawan-kawannya, Natta mengkhitbah Wardah di kost Wardah kota Bandung.
Natta mampu meyakinkan hati Wardah, padahal sebelum ia datang Wardah sempat didekati beberapa pria. Namun, karena mereka tak memberi kepastian kapan akan menghalalkannya maka pria-pria tersebut ditolak. Padahal salah satunya sudah memiliki pekerjaan yang jelas yaitu sebagai seorang dokter.
Berbeda dengan Natta, meskipun ia datang dalam kondisi keuangan yang minus, hanya tinggal di kostan, hanya bekerja sebagai pengamen jalanan, dan belum berpenghasilan tetap, tapi jiwa mau berjuang keras dan keyakinannya mampu meluluhkan Wardah. Dengan kondisi ekonomi pas-pasan saat itu, Natta hanya mampu menggelar pernikahan di KUA Bandung, karena ia juga tak mau merepotkan siapapun.
Namun niat menikah di Bandung tak jadi dilaksanakan. Tak disangka, Abi Wardah justru meminta mereka berdua menikah di Aceh karena dikhawatirkan ada pandangan negatif tetangga, karena pada awalnya Wardah ke Bandung untuk mencari ilmu. Natta tak diminta sepeserpun dana untuk penggelaran pesta nikahnya. Iya, semuanya seakan serba dimudahkan. Merekapun resmi menikah di tanggal 17 Februari, tepat dua bulan setelah mereka kenal.
Customer Service
Halo, selamat datang di Kotagede Jewellery. Apakah ada yang bisa saya bantu?