'Pesan Cinta' Habibie untuk Millenials, Nikah atau mapan dulu?

BJ Habibie sepertinya telah mendapat tempat tersendiri bagi masyarakat luas, begitupun bagi Najwa Shihab. Dalam channel resminya, Najwa seorang jurnalis sekaligus host acara TV 'Mata Najwa' ini juga mengidolakan tokoh yang pada tanggal 11 september 2019 lalu berpulang ke rahmatullah. Bahkan Najwa mengaku orang yang paling menjadi favoritnya untuk diwawancara selama menjalani profesinya adalah Eyang Habibie. "Beliau adalah sosok yang bisa diajak berdiskusi tentang apapun - teknologi, demokrasi, anak muda, cinta - apapun yang dibicarakan dengan eyang Habibie semuanya relevan. Seorang sosok pemimpin dan sosok elit dan terpelajar yang menjadi tauladan untuk kita semua," begitu kata Najwa. Berbicara soal cinta dan anak muda, beliau juga banyak memberi nasihatnya seperti dalam wawancara Najwa beberapa waktu silam. Pertanyaan pertama dari netizen: nikah dulu atau mapan dulu? Seorang netizen menyatakan kebingungannya. Jika memilih menikah dulu, ia khawatir akan kemungkinan munculmnya konflik akibat kebutuhan hidup yang kurang tercukupi. Sedangkan jika harus menunggu mapan, maka butuh waktu yang lama untuk bisa sampai ke sana. Beliau memilih nikah dulu. Syaratnya harus ada tendensi antara suami dan istri, sehingga mereka bisa saling melengkapi dalam masa perjuangan. Dengan demikian kemapanan itu akan mengikuti searah dengan perjalanan hidup kita. Habibie memang punya cara pandang optimis dalam kehidupannya. Beliau mengutarakan cerita masa lalunya. Bahwa saat ia mendapat cuti 3 bulan, proses yang beliau lewati bersama bu Ainun adalah bertemu, jatuh cinta, melamar, bertunangan, dan menikah, kemudian kembali. Pada saat itu ia tidak punya apa-apa. “Ainun, saya yakin kamu pasti lebih pintar dari saya. Sekarang kamu pilih kamu maju buat berkarier saya tinggal di rumah, atau saya maju. (Ainun memandangi suaminya) Kamu tidak perlu jawab sekarang. Kamu boleh jawab satu bulan lagi, atau dua bulan lagi”. Dua bulan setelahnya beliau menjawab untuk pak Habibie saja yang maju, ia ingin mengabdi kepadanya. Pak Habibie pun berkata kepada sang istri “Nun, jadikan saya suami yang kamu idam-idamkan dan berikan kesempatan kepada saya menjadikan kamu istri yang saya idam-idamkan.”  Beliau mengatakannya dengan ekspresi yang begitu meyakinkan. Dalam sela wawancaranya, beliau juga menyisipkan kata-kata mutiaranya “Setelah itu antara kamu dan saya. Masa lampau adalah milik kamu dan saya, dan masa depan adalah milik kita bersama. That’s it.” Pertanyaan selanjutnya dari netizen bernama Linda Setyo. Ia bertanya soal bagaimana sikap yang paling tepat saat sulit move on (berpindah hati) dari mantan kekasih. Begini kira-kira pertanyaannya: “how can i manage my feeling to my ex?” Dengan santai BJ Habibie pun menjawabnya “Jadikan kamu kompensasi konsern ke kerjaan supaya makin kreatif dan dengan bekerja sampai suatu saat nanti kamu akan bertemu jodohmu.” Beliau menambahkan,“Tiap mantan itu bukan jodoh”.  Seperti yang dikatakan Najwa, bapak Habibie memang selalu saja dapat diajak berdiskusi tentang apapun, beliau memang selalu jadi pribadi yang menatap masa depan dengan optimisme. Jawaban pertanyaan terakhirpun menggambarkan bukti optimisme yang berusaha ditularkannya. Sosok pemimpin romantis yang tidak hanya jago memimpin negara ini memang selalu menarik untuk disimak. Bahkan kabar wafatnya beberapa hari yang lalu juga menjadi hari berkabung serempak di Indonesia. Semua orang nampak berduka atas kabar meninggalnya sang teknokrat ini. Teknokrat sekaligus bangsawan  yang juga selalu bersikap manis terhadap pasangan.
Customer Service
Halo, selamat datang di Kotagede Jewellery. Apakah ada yang bisa saya bantu?